Argghhh, kenapa sih seharian ini aku rasanya mau marah, marah, marah, marah terus bawaannya? Dari siang hingga menjelang malam rasanya mau banget marah, sama siapa pun.
Hari ini bawaannya sensitif banget, cepat marah dan jadi tidak sabar. Sumbuku jadinya pendek banget dan rasanya gak ada sukacita dan damai sejahtera dalam hati ini. Ini salah dikit, marah. Itu salah dikit, marah lagi, dan seterusnya. Arghh, rasanya gak tenang dan gak ada damai dan sukacita. Alhasil energiku terkuras habis untuk marah dan marah lagi, dan mukaku yang biasanya penuh dengan SMILE jadinya kusut seperti kain kusut. Pokoknya bad mood abis deh.
GOD, please help me. I don’t wanna get mad , but all things seems like going to make me mad, and I don’t know how to control this emotion anymore. I still feel angry, even so angry about everything. I feel like no more happiness in my life, and no more peace in my soul. Please GOD, help me.
Guys, pernah tidak mengalami hal yang seperti itu, rasanya pengen marah terus, bawaannya marah terus, hingga akhirnya orang-orang di sekeliling kita berhasil deh kita buat jadi be-te abis? Well, aku yakin jawabannya pasti “YES, pernah”. Semua orang pasti pernah mengalami hal seperti itu dan hal seperti itu sangat wajar terjadi dalam kehidupan manusia. Perasaan sulit mengontrol emosi tidak jarang hadir dalam setiap langkah kehidupan kita, dan hal itu membuat kita jadi cepat marah dan naik darah bila terjadi hal yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Sedikit-sedikit marah, marah, dan marah lagi.
Guys, sebenarnya ada untungnya tidak jadi orang yang cepat marah alias suka marah atau bisa juga dibilang pemarah? Well, cepat marah itu sebenarnya tidak ada untungnya dan malah merugikan diri kita sendiri. Saat marah-marah, kita bakalan kehilangan sukacita dan damai sejahtera dari hati kita. Banyak hal baik yang lenyap dari kehidupan kita saat kita marah atau menjadi cepat marah. Nah, bacalah sajak di bawah yang berbunyi seperti ini:
Marah
1 kali marah, Sukacita Hilang
2 kali marah, Akal Sehat Terbang
3 kali marah, Naik Darah
4 kali marah, Teman-teman Pergi
5 kali marah, Muka Cepat Tua
6 kali marah, Pintu Dosa Terbuka
Orang marah itu sama sekali tidak ada untungnya, guys, apalagi marah hanya gara-gara hal kecil atau persoalan yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Hal-hal dalam kehidupan ini yang berjalan tidak sesuai kehendak kita hendaklah jangan membuat kita mendapatkan julukan “si cepat marah” atau “si pemarah”.
Alkitab pun di hari ini mengajar kita semua untuk tidak menjadi cepat marah atau lekas naik darah. Amsal dari Salomo, raja Israel yang paling bijaksana, menuliskan dalam kitab tentang berbagai-bagai nasihat yang berkaitan dengan “marah”. Guys, coba bacalah dan renungkanlah baik-baik ayat-ayat dari Amsal Salomo berikut ini:
Amsal 14:29
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
Amsal 15:18
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
Amsal 19:19
Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.
Amsal 29:22
Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.
Dalam Amsal yang ditulis oleh raja Salomo ini begitu banyak nasihat yang disampaikan kepada kita untuk tidak lekas marah, dan menjadi orang yang sabar. Belajarlah untuk menjadi sabar dan mengontrol kemarahan kita. Jika suasana hati kita lagi buruk dan rasanya hal-hal yang gak kita inginkan saja yang terjadi, ingatlah dan renungkanlah selalu ayat-ayat di atas. Karena ayat-ayat tersebut merupakan berbagai nasihat mengenai kemarahan/amarah.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengontrol amarah:
- Tenangkan hati dan pikiran kita. Dalam arti kita selesaikan segala sesuatu dengan kepala yang adem atau cool, sejuklah pokoknya.
- Berpikir positif.
- Renungkan ayat-ayat dari Amsal Salomo tadi.
- Berdoa minta tolong sama Tuhan – supaya amarah kita lekas reda dan ada sukacita dalam hati kita kembali.
Guys, kita memang boleh marah tapi jangan keseringan marah, selama bisa dikontrol usahakanlah selalu untuk mengendalikanrasa amarah itu, supaya kita jangan disamakan dengan orang bodoh yang cepat marah dalam Amsal Salomo tadi. Dan don’t forget guys, kalo marah, berusahalah bertindak sebijaksana mungkin, dalam arti kita tidak dilarang untuk marah, tapi ingatlah untuk tidak berbuat dosa karena amarah. Seperti yang disampaikan ayahnya Salomo dalam kitab Mazmur: Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa (Mazmur 4:5a).
So guys, remember ya, mulai hari ini coba belajarlah untuk mengendalikan emosi dan amarah kita. Dijamin gak bakalan ada ruginya deh. Hati kita bakal dipenuhi sukacita tanpa amarah...
N lastly, JESUS BLESS YOU ALL...