About Me

My photo
i am not a perfect person, and i am lovin' being myself... i am a shy girl actually, and i think i am a sweet girl... i love writing and listening to music... and most of all i love myself... and i love my sweet life...

Wednesday, October 7, 2009

GOD is The GOSPEL

Apa yang ada dalam benak kalian semua kalo membaca atau mendengar kalimat seperti judul di atas: “GOD is The GOSPEL”??? Allah adalah Injil, masa sih??? Mungkin ada beberapa dari kalian akan berpikir demikian, tapi bagi yang sudah memahaminya saya rasa tidak heran lagi membaca judul posting saya hari ini. Bagi yang belum mengetahui maksud saya soal judul di atas ini, disarankan untuk tetap membaca tulisan ini karena pasti akan sangat berguna. Namun yang sudah memahami maksud saya dalam hal ini, boleh juga untuk terus membaca. J


Sebenarnya “GOD is The GOSPEL” ini adalah tema yang diangkat waktu saya mengikuti Medical Bible Camp XIX di Pineleng-Manado selama 3 hari, yaitu tanggal 13-15 September 2009. Melalui Bible Camp yang dilaksanakan di Pineleng itu, saya mendapatkan segudang pengetahuan dan pemahaman baru mengenai Injil dan keselamatan, sehingga saya rindu untuk berbagi hal-hal yang saya dapatkan lewat tulisan-tulisan di blog ini.


Nah, sekarang sebelum kita membahas lebih dalam lagi mengenai tema kita hari ini, saya ingin menjelaskan secara singkat, padat dan jelas apa yang dimaksud dengan kata “Injil”. Semua orang kristen tentu memahami bahwa injil itu berarti kabar sukacita atau kabar gembira. Dan kabar gembira atau kabar sukacita itu dapat kita peroleh lewat firman Tuhan.


Dan mengapa sehingga Allah itu disebut sebagai Injil???

Sekarang bacalah dalam kitab Yohanes 1:1, yang berbunyi demikian: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Ayat tadi dengan jelas menyampaikan kepada kita semua bahwa Firman itu adalah Allah. Memang pada awalnya hanya suatu Firman, namun Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itulah Allah. Allah kita adalah Firman yang hidup, sesuai dengan perikop dari Yohanes pasal 1, “Firman yang menjadi manusia”, maka Allah itu adalah Firman yang hidup dan Firman itu terus ada mulai dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya.


Injil juga disebutkan sebagai kabar keselamatan yaitu karya penyelamatan umat manusia. Karya penyelamatan itu yakni Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus untuk datang ke dunia menjadi manusia dan mati untuk menebus dosa umat manusia. Kabar keselamatan itu berasal dari Allah itu sendiri, sebab itulah Allah adalah Injil. Kabar keselamatan atau kabar sukacita itu adalah Allah itu sendiri, sebab jika tidak ada Allah maka Injil tidak akan pernah ada pula.


Jadi, ingatlah bahwa Injil itu adalah Allah itu sendiri dan Allah adalah Injil. Mengenai kabar keselamatan atau karya penyelamatan dari Allah itu akan dibahas pada topik selanjutnya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian semua.

GOD is The GOSPEL!!!

JESUS CHRIST bless US FOREVER...

^_____^

Tuesday, October 6, 2009

CEPAT MARAH...

Argghhh, kenapa sih seharian ini aku rasanya mau marah, marah, marah, marah terus bawaannya? Dari siang hingga menjelang malam rasanya mau banget marah, sama siapa pun.


Hari ini bawaannya sensitif banget, cepat marah dan jadi tidak sabar. Sumbuku jadinya pendek banget dan rasanya gak ada sukacita dan damai sejahtera dalam hati ini. Ini salah dikit, marah. Itu salah dikit, marah lagi, dan seterusnya. Arghh, rasanya gak tenang dan gak ada damai dan sukacita. Alhasil energiku terkuras habis untuk marah dan marah lagi, dan mukaku yang biasanya penuh dengan SMILE jadinya kusut seperti kain kusut. Pokoknya bad mood abis deh.


GOD, please help me. I don’t wanna get mad , but all things seems like going to make me mad, and I don’t know how to control this emotion anymore. I still feel angry, even so angry about everything. I feel like no more happiness in my life, and no more peace in my soul. Please GOD, help me.


Guys, pernah tidak mengalami hal yang seperti itu, rasanya pengen marah terus, bawaannya marah terus, hingga akhirnya orang-orang di sekeliling kita berhasil deh kita buat jadi be-te abis? Well, aku yakin jawabannya pasti “YES, pernah”. Semua orang pasti pernah mengalami hal seperti itu dan hal seperti itu sangat wajar terjadi dalam kehidupan manusia. Perasaan sulit mengontrol emosi tidak jarang hadir dalam setiap langkah kehidupan kita, dan hal itu membuat kita jadi cepat marah dan naik darah bila terjadi hal yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Sedikit-sedikit marah, marah, dan marah lagi.


Guys, sebenarnya ada untungnya tidak jadi orang yang cepat marah alias suka marah atau bisa juga dibilang pemarah? Well, cepat marah itu sebenarnya tidak ada untungnya dan malah merugikan diri kita sendiri. Saat marah-marah, kita bakalan kehilangan sukacita dan damai sejahtera dari hati kita. Banyak hal baik yang lenyap dari kehidupan kita saat kita marah atau menjadi cepat marah. Nah, bacalah sajak di bawah yang berbunyi seperti ini:


Marah

1 kali marah, Sukacita Hilang

2 kali marah, Akal Sehat Terbang

3 kali marah, Naik Darah

4 kali marah, Teman-teman Pergi

5 kali marah, Muka Cepat Tua

6 kali marah, Pintu Dosa Terbuka


Orang marah itu sama sekali tidak ada untungnya, guys, apalagi marah hanya gara-gara hal kecil atau persoalan yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Hal-hal dalam kehidupan ini yang berjalan tidak sesuai kehendak kita hendaklah jangan membuat kita mendapatkan julukan “si cepat marah” atau “si pemarah”.


Alkitab pun di hari ini mengajar kita semua untuk tidak menjadi cepat marah atau lekas naik darah. Amsal dari Salomo, raja Israel yang paling bijaksana, menuliskan dalam kitab tentang berbagai-bagai nasihat yang berkaitan dengan “marah”. Guys, coba bacalah dan renungkanlah baik-baik ayat-ayat dari Amsal Salomo berikut ini:


Amsal 14:29

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Amsal 15:18

Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

Amsal 19:19

Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.

Amsal 29:22

Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.


Dalam Amsal yang ditulis oleh raja Salomo ini begitu banyak nasihat yang disampaikan kepada kita untuk tidak lekas marah, dan menjadi orang yang sabar. Belajarlah untuk menjadi sabar dan mengontrol kemarahan kita. Jika suasana hati kita lagi buruk dan rasanya hal-hal yang gak kita inginkan saja yang terjadi, ingatlah dan renungkanlah selalu ayat-ayat di atas. Karena ayat-ayat tersebut merupakan berbagai nasihat mengenai kemarahan/amarah.


Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengontrol amarah:

  • Tenangkan hati dan pikiran kita. Dalam arti kita selesaikan segala sesuatu dengan kepala yang adem atau cool, sejuklah pokoknya.
  • Berpikir positif.
  • Renungkan ayat-ayat dari Amsal Salomo tadi.
  • Berdoa minta tolong sama Tuhan – supaya amarah kita lekas reda dan ada sukacita dalam hati kita kembali.



Guys, kita memang boleh marah tapi jangan keseringan marah, selama bisa dikontrol usahakanlah selalu untuk mengendalikanrasa amarah itu, supaya kita jangan disamakan dengan orang bodoh yang cepat marah dalam Amsal Salomo tadi. Dan don’t forget guys, kalo marah, berusahalah bertindak sebijaksana mungkin, dalam arti kita tidak dilarang untuk marah, tapi ingatlah untuk tidak berbuat dosa karena amarah. Seperti yang disampaikan ayahnya Salomo dalam kitab Mazmur: Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa (Mazmur 4:5a).


So guys, remember ya, mulai hari ini coba belajarlah untuk mengendalikan emosi dan amarah kita. Dijamin gak bakalan ada ruginya deh. Hati kita bakal dipenuhi sukacita tanpa amarah...


N lastly, JESUS BLESS YOU ALL...


Sunday, October 4, 2009

BFF - Best Friend Forever

SAHABAT

Dimanakah dia bersembunyi???

Aku rindu kehadirannya di sini...

pengertian,

kebersamaan,

ketulusan hati,

Rindu segala hal dari dirinya...


Ku inginkan dia disini...

Dimana harus ku cari dirinya???

Hati ingin terus berlari,

Berlari terus mengejar,

Walau tinggal hanya bayangannya...


Ingin segera ku menatap dirinya...

Kapan kan ku temukan dirimu???

Lama ku menunggu, Penuh harap...

Hingga harapku memudar

Ku butuh kehadirannya disini...

Sepi dan sendiri, bersama waktu yang tak menentu,

Nyaris ku hilang arah...

Sebab tanpa seorang pun disini...

Sambil terus bertanya akankah dia datang...


Akankah ku berjumpa dengannya???

Ingin hadirnya selalu...

Bila nanti dia ada,

biarkan kami bersama, terus bersama...

Mendaki bukit, menyusur lembah curam...

Setia tanpa ujung, hingga sirna dunia...

Dan sirnalah sepi sendiri...

Saya memang tidak berbakat dalam hal menulis puisi, tapi puisi ini teruntai begitu saja saat saya sedang sangat membutuhkan seorang sahabat. Waktu itu saya merasa sangat sendiri dan kesepian. Bagaimana tidak, saya menghabiskan sebagian besar waktuku berada sendiri, tanpa seorang sahabat. Dan dalam kesendirian saya sering merenung bahwa betapa saya menginginkan seorang sahabat yang selalu hadir di saat suka dan duka, yang bisa available 24 jam untuk mendengar dan bahkan menolong saya, dan saya butuh sahabat yang bisa menyimpan segala hal yang rahasia tentang diri saya dan pula tentu saja bisa dipercaya dan diandalkan.


Di dalam kesendirian dan kesepian, merasa sendiri dan terasing tanpa sahabat, seringkali saya berkeluh kesah. Mengapa begini? Dan mengapa begitu? Tidak jarang pertanyaan yang mengandung unsur “mengapa” dan “mengapa” hadir dalam pikiranku. Dunia rasanya tidak adil, karena saya selalu saja sendiri sementara yang lain selalu dikelilingi sahabat kapan pun mereka inginkan. Kadang saya iri melihat rekan-rekan saya yang nampaknya sangat tidak kesepian dan bahagia di kelilingi sahabat yang mereka kasihi sebagai tempat saling berbagi berbagai hal.


Namun saudara-saudaraku, di tengah kesepian yang melanda seperti itu, saya tahu bahwa ada seorang sahabat yang tidak pernah meninggalkan saya sedetik pun, dan tidak pernah dibiarkannya saya sendiri, karena memang saya tidak pernah berjalan sendirian. Dia amat mengasihiku dan senantiasa melimpahkan kasih layaknya seorang sahabat sejati, dan kasih itu tulus dan suci serta abadi. Dia selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan saya, memberi pertolongan di saat ku butuhkan. Dia selalu hadir setiap saat dalam hidupku, bahagia di saat saya bahagia dan ikut menangis saat saya menangis sambil menghapus setiap air mata yang mengalir di pipiku. Dia menopang saat saya terjatuh, hingga bila saya jatuh tidak akan sampai tergeletak. Dia menggendong saya di saat tak mampu lagi ku berdiri. Dia bahkan rela mati untuk saya, dan bukan hanya untuk saya melainkan untuk saudara-saudara sekalian.


Dialah sahabat sejatiku, yang selalu menopangku bahkan di saat tiada seorang manusia pun yang bisa menjadi sahabatku. Dia menyebut kita semua sebagai sahabat, saya maupun saudara sekalian, kita semua dipanggilnya sahabat. Dia menyatakan diri-Nya sebagai sahabat bagi saya, dan itulah yang pada akhirnya membuat saya sadar bahwa saya tidak pernah sendirian. Selalu ada Dia, yang menjadi sahabat setiap waktu dan always available 24 jam untuk mendengar keluh kesah ataupun untuk minta tolong, bahkan untuk berbagi cerita.


Saudaraku, percayalah, bahwa hanya Dialah satu-satunya sahabat sejati yang memiliki kasih yang sejati. Kasih yang sejati itu sudah dinyatakan lewat pengorbanan-Nya yang besar di atas kayu salib untuk menanggung dosa umat manusia. Dosa siapa lagi yang ditanggung-Nya kalau bukan dosa umat manusia, yang disebut-Nya sebagai sahabat.


Meskipun tiada manusia yang bisa menjadi sahabat bagi kita, ingatlah bahwa Tuhan Yesus Kristus selalu ada bagi kita semua yang percaya pada-Nya, yang disebut-Nya sebagai sahabat-sahabat. Hanya Dialah sahabat sejati yang kekal dan kasih-Nya bagi kita tak akan pernah sirna oleh waktu.


Yohanes 15:13

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”


“Jesus Loves You all, friends...

Let’s just have faith in HIM, and keep the faith in our hearts...

He never leaves you alone...”


GOD is my BFF – Best Friend Forever

How about you???

THANK YOU GOD



Ya TUHAN, betapa besar pelanggaranku kepada-Mu, namun kasih-Mu jauh melebihi pelanggaran-pelanggaranku.

Ya TUHAN, betapa sering aku melupakan-Mu, namun tak pernah sedetik pun Kau lupakan aku.

Ya TUHAN, betapa aku senantiasa mengeluh akan kehidupan yang Kau berikan untukku, namun berkat-Mu selalu baru bagiku setiap saat.

Ya TUHAN, betapa aku tidak setia dalam firman-Mu, namun kesetiaan-Mu selalu menjagaku agar tetap teguh dalam imanku.

Ya TUHAN, betapa sering aku mencari kesenangan duniawi, namun tak henti Kau menawarkanku kesenangan sorgawi, tuk selamatkan aku.

Ya TUHAN, betapa aku suka membenci musuh-musuhku, namun tak henti kasih-Mu berbicara padaku untuk selalu mengasihi musuh-musuhku.

Ya TUHAN, betapa aku selalu merasa menangis seorang diri, namun ku tak tahu bahwa Kau selalu ada bersamaku, menggendong dan menghapus air mataku.

Ya TUHAN, terkadang hidup terasa tiada artinya lagi, namun Kaulah yang selalu membuat hidup ini menjadi teramat berarti.

Ya TUHAN, betapa besar egoku terhadap sesamaku, namun Kau ajarkan aku untuk memperlakukan sesamaku seperti aku ingin diperlakukan.

Ya TUHAN, kadang hatiku tak luput dari iri hati, namun puaslah hatiku saat ku ingat kasih-Mu yang tak terhingga dalam hidupku.

Ya TUHAN, betapa aku sering menjauh dari-Mu, namun Kau selalu ada untukku, menantiku untuk kembali kepada-Mu.

Ya TUHAN, betapa banyaknya beban dalam hidupku ini, namun Kau menanggung semua beban-beban hidupku agar langkahku ringan kembali.

Ya TUHAN, betapa kesibukanku membuatku tidak punya waktu lagi untuk-Mu, namun Kau selalu ada saat aku berteriak minta tolong, saat aku ingin kembali lagi kepada-Mu.

Ya TUHAN, ampunilah aku...

Ya, TUHAN-ku sungguh pengasih dan penyayang, lemah lembut dan panjang sabar...

Dia sudah selamatkan aku dari dosa lewat darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib...

Thank you, GOD...


“GOD is so good... HIS name is JESUS CHRIST... The only GOD in my life...”